Kapal AWU dengan Tujuan yang Berbeda

Pada bulan Juli 2005, saya meninggalkan kota Kupang dengan menggunakan kapal AWU menuju ibukota negara. Perjalanan pada saat itu ditempuh dalam 6 hari perjalanan dengan harga tiket 500 ribu rupiah, sungguh ini merupakan perjalanan penuh dengan penderitaan.

Saya harus melewatkan 4 malam di luar dek kapal karena tidak kebagian tempat di dalam dek kapal, sebab padatnya penumpang pada saat itu.

Angin laut malam yang dingin menghantam tubuh sepanjang 4 malam tersebut namun saya harus tetap bertahan walaupun hanya tidur beralas tikar seharga 5 ribu yang dibeli di atas kapal.

Seminggu kemudian, anak petani miskin akhirnya menginjakkan kaki ke tanah ibu kota negara.

Bermodalkan uang 100 ribu di tangan saya mendatangi Jakarta dengan alasan menjawab panggilan Tuhan, dan siap memberikan diri lewat dibekali dalam pendidikan.

Ini bukan sesuatu yang mudah, namun tekad telah bulat di hati bahwa suatu hari apa yang saya pelajari di ibukota akan saya terapkan di daerah dimana saya dilahirkan.

13 tahun kemudian, dengan menggunakan kapal AWU saya menyeberang menuju pulau Rote. Pulau yang telah Allah titip di hati saya, untuk mengerjakan sesuatu di sana yaitu membangun dalam dunia pendidikan untuk menolong generasi bangsa di daerah tersebut. Dan dusun Oendule adalah lokasi dimana 2 tahun yang lalu, saya telah mulai dengan membangun PAUD.

Namun perjalan pada 15 Desember 2018 ini sangat berbeda dengan perjalan belasan tahun yang lalu.

Separuh penumpang kapal hari itu mengalami mabuk laut dan muntah-muntah, sebagian memilih tidur agar tidak mabuk. Namun Allah memberikan ketenangan kepada saya. Di dalam badai inilah Ia berbicara pada saya sekali lagi tentang kehendak dan keinginanNya.

Segelas kopi hitam diseruput di tengah badai di selat Pukuafu ini, dan saya mengambil buku catatan harian dan mulai menuliskan semua VISI yang Allah berikan tentang membangun sekolah SMP dan SMA di dusun dimana PAUD telah beroperasi disana.

Jika belasan tahun dipakaiNya banyak badai kehidupan di kota Jakarta untuk membentuk saya, maka kini dalam badai laut Ia sendiri menyatakan VISI dari-Nya dan mempertegas alasan Ia memilih saya yaitu menjadi berkat bagi banyak orang.

Jika kapal AWU di belasan tahun lalu membawa saya dengan tujuan studi maka kini kapal AWU yang sama membawa saya dengan tujuan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. Tujuan lokasi berbeda dan tujuan perjalanan yang berbeda namun hal yang sama adalah Allahlah yang memimpin semuanya.

Leave a Reply

Shopping Cart
%d