Bicara tentang perempuan memang tidak akan pernah habis, karena makluk istimewa yang satu ini di tempatkan Tuhan di bumi bukan semata hanya sebagai ibu bagi anak-anaknya tetapi juga sebagai pembuat sejarah luar biasa di dunia dari masa ke masa lewat kemampuan dan kepekaan mereka menangkap peluang dan mengembangkan potensi dalam diri mereka untuk memberikan inspirasi kehidupan bagi penghuni bumi.
Sebut saja Valentina Vladimirovna Tereshkova, seorang perempuan Rusia yang menjadi perempuan pertama yang terbang ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat antariksa Vostok 6 di tahun 1963.
Sedangkan di tahun 1975 seorang perempuan bernama Junko Tabei asal Jepang berhasil menjadi perempuan pertama yang menginjakkkan kaki di puncak gunung Everest dan pada tahun 1992 ia berhasil mencapai puncak gunung Jaya di Papua dan berhasil menoreh sejarah sebagai perempuan pertama yang mencapai 7 puncak gunung tertinggi di dunia.
Bahkan ada Marion Donovan seorang perempuan yang menemukan popok sekali pakai dan di patenkan di tahun 1951, dan pada tahun 1961 oleh perusahan procter & gamble mengeluarkan popok sekali pakai dengan merek Pampers.
Pada tahun 60 seorang perempuan bernama Boudica yang merupakan ratu dari suku Iceni di Inggris berani untuk memimpin pemberontakan melawan penjajah Romawi. Pasukan yang dipimpinnya sekitar seratus ribu pasukan dan mereka berhasil membakar dan menghancurkan Londinium (kini kota London), kemenangannya ini sempat membuat kaisar Nero di Roma ingin menarik pasukan Romawi dari Inggris.
Di jaman modern ini ada seorang bernama J.K Rowling yang menjadi penulis perempuan yang terkenal di seluruh dunia lewat bukunya yang berjudul Harry Potter, padahal ide ceritanya ini di dapat saat dalam perjalanan dengan kereta api dari Manchester ke London.
Sejarah masa kini juga mencatat bahwa di Indonesia ada seorang perempuan yang bernama Butet Manurung yang berjuang untuk memberikan pendidikan alternatif bagi anak-anak di suku-suku pedalaman rimba Indonesia.
Dan ada sederet nama perempuan lain seperti bunda Teresa, Malala Yousafzai, Helen Keller, R.A Kartini dan masih panjang lagi daftar nama perempuan yang sudah membuktikan bahwa perempuan sanggup melampaui batas untuk membuat sejarah.
Bahkan yang teristimewa adalah saya dan kamu semua perempuan yang sedang membaca tulisan ini, kita adalah penulis-penulis sejarah dalam konteks dan kapasitas kita masing-masing. Asal saja kita sanggup menemukan potensi dan kelebihan yang ada dalam diri kita dan bersedia untuk mengembangkannya.
Pingback: Rumah dan Cerita yang Berbeda – Stories