Perempuan Harus Bisa Membaca

Dewi Sartika adalah seorang perempuan Indonesia dari Jawa Barat yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak pramuwisma membaca dan menulis bahkan bahasa Belanda di usianya yang masih 10 tahun. Kemudian pada tahun 1905 Ia membuka sekolah bagi kaum perempuan di belakang rumahnya untuk mengajarkan mereka  membaca, menulis dan memasak bahkan menjahit. Sekolahnya ini adalah sekolah perempuan pertama di Indonesia yang disebut Sakola Istri.

Ini adalah kisah sejarah yang inspiratif, yang menunjukkan bahwa perempuan harus di bantu untuk bisa membaca dan menulis karena perempuan adalah guru pertama bagi anak-anaknya.

Ibu Suniti

Karena faktanya di Indonesia masih ada begitu banyak perempuan yang tidak bisa membaca dan menulis meskipun Dewi Sartika telah memberikan teladan inspiratif namun kenyataanya masih ada banyak perempuan yang masih belum terjangkaukan. Hal ini bukan saja di pedalaman tapi juga di perkotaan.

Saya sendiri ingin berbagi cerita tentang seorang perempuan berusia 47 tahun yang bernama Suniti. Seorang perempuan yang saya ajari untuk bisa membaca dan menulis Ia adalah seorang perempuan yang tidak bisa membaca dan menulis, namun setelah tekun belajar selama 3 bulan, perempuan yang berdomisili di kelurahan Kalianyar-Jakarta Barat itu, datang di hari itu dengan wajah gembira sambil berkata “kak, saya sudah bisa menulis nama Aba (suaminya)”, sambil ia melafalkan huruf-huruf dari nama suaminya.

Ini merupakan fakta yang datang dari perempuan di Ibu kota negara Republik Indonesia, bagaimana dengan perempuan yang ada di pedalaman Papua, mereka yang ada di pelosok Kalimantan, atau yang berada di balik gunung-gunung di daratan Nusa Tenggara Timur atau mungkin yang berada di Nias?

Pertanyaannya adalah apakah ada seseorang disana yang bersedia memberikan waktu untuk membantu mereka para perempuan yang memiliki keterbatasan ini?

Mari buka mata hati, dan singsingkan lengan baju dan berjuang untuk menyelamatkan semua perempuan Indonesia dari ikatan buta huruf. Jadilah Dewi Sartika masa kini yang mau melakukan sesuatu untuk para perempuan ini, karena jika satu perempuan yang tidak bisa membaca dan menulis di tolong maka kita sedang menyelamatkan satu generasi.

Leave a Reply

Shopping Cart
%d bloggers like this: