
Pada akhir bulan Oktober lalu, saya berpeluang mengikuti satu acara bertaraf international di daerah Ubud-Bali yang dinamai Ubud Writers and Readers Festival (UWRF19). Acara yang berlangsung selama 4 hari ini, di warnai dengan berbagai macam kegiatan yang full inspirasi dimana bagi saya secara pribadi ini sangat mengaduk emosi dan pikiran saya. Karena itu saya pulang dari acara ini dengan satu hal yang memenuhi hati dan pikiran saya yaitu “perempuan menginspirasi“.
Di dalam kegiatan ini saya menemukan bahwa ada begitu banyak perempuan yang menginspirasi dengan karya, gaya, sentuhan dan cara mereka sendiri. Ada yang ekstrim ceritanya namun ada juga yang sederhana namun begitu menyentuh.
Hingga hari ini, saya hanya berpikir bagaimana jika saya terus membenamkan diri di kerumunan perempuan-perempuan yang memiliki cerita dan karya yang menginspirasi? Bagaimana jika saya terus membiarkan tabung saya di isi penuh oleh para perempuan yang telah berjuang untuk satu perubahan yang mereka harapkan sehingga begitu menginspirasi.
Namun di saat yang bersamaan juga seolah ada penyesalan yang hadir dalam diri: mengapa saya terlambat mengenal mereka?, mengapa saya terlambat mendengar tentang mereka?, mengapa saya terlambat tahu apa yang mereka lakukan?, mengapa saya tidak bertemu mereka sebelum tahun 2019? mengapa dan sederet mengapa yang mengusik pikiran saya.
Yah, rasanya begitu terlambat, rasanya waktu terlambat membawa saya untuk bertemu dengan mereka semua. Rasanya memang kesempatan bertemu dengan mereka begitu terlambat datangnya.
Karena sesungguhnya saya pun ingin berjuang sepayah mereka, sekeras mereka, setegar mereka, sekuat mereka namun semampu versi saya untuk juga menginspirasi orang lain.
Ataukah karena setelah bertemu dengan mereka itu, maka kini saya mulai belajar berlari lebih kencang dari yang sebelumnya? ataukah benar, bahwa saat mengetahui apa yang mereka lakukan membuat saya makin menyadari bahwa saya harus terus berjuang dan tidak boleh berhenti untuk perubahan yang sedang ada dalam imajinasi saya dan saya berharap bahwa itupun akan menginspirasi orang lain?.
Para perempuan inspirasi yang sudah saya temui di Ubud telah kembali ke tempat mereka masing-masing namun kisah mereka, gerakan tubuh mereka, senyuman mereka, penampilan mereka, karya mereka dan semua hal tentang mereka telah memikat hati saya karena semua tentang mereka sungguh menginspirasi.
Bagaimana dengan kamu, apakah hari-hari ini ada kesempatan yang datang bagi kamu sehingga membuat kamu terdorong untuk menjadi sesuatu yang menginspirasi orang lain? apakah kamu sudah menemukan komunitas yang tepat sehingga kamu bisa menjadi versi terbaiknya kamu dalam berkarya untuk menginspirasi?
Bagi saya menemukan inspirasi adalah sepaket dengan mendapat tantangan untuk bisa menjadi inspirasi. Dan menjadi inspirasi tidak harus dengan karya memukau nan hebat. Menginspirasi bisa dimana saja dan kapan saja sama halnya dengan menemukan inspirasi.
Karena itu bagian kita adalah membuka mata, membuka telinga dan membuka hati untuk menemukan inspirasi sekaligus mulai untuk menginspiraasi orang lain.
Selamat menemukan ispirasimu dan jadilah inspirasi bagi orang lain!