Setiap daerah tentu memiliki kekuatiran tahunan yang berbeda-beda yang dirasakan oleh masyarakatnya, begitu juga di Timor. Khususnya di musim hujan dimana setiap tahunnya selalu saja ada kekuatiran-kekuatiran ini. Sepengalaman saya sejak kecil, kekuatiran ini masih sama dan belum berubah. Apa saja kekuatiran tersebut?berikut ini saya uraikan semuanya.
Kekuatiran yang paling utama di Timor yang sama setiap tahunnya adalah: apakah curah hujan tahun ini akan baik ataukah tidak. Hal ini selalu muncul menjadi kekuatiran masyarakat setiap tahunnya karena Timor atau NTT secara umum adalah daerah yang intensitas curah hujannya sangat sedikit di bandingkan dengan daerah lain di wilayah Indonesia. Karena itu setiap kali terjadi hujan pertama di Kupang masyarakat selalu bertanya-tanya apakah curah hujan tahun ini akan cukup atau tidak.
Sedangkan kekuatiran kedua adalah berkaitan dengan apakah tahun ini panennya akan berhasil atau tidak. Hal ini akan selalu muncul menjadi pertanyaan dan kekuatiran kebanyakan masyarakat di Kupang dan Timor secara luas setiap tahunnya. Khususnya bagi para petani yang menggantungkan harapan hidup pada hasil pertanian yang pengairannya berharap penuh pada air hujan seperti kebun. Mereka ini di musim hujan selalu memiliki banyak kekuatiran tentang hasil panen karena itu ada yang melakukan upacara-upacara tertentu supaya curah hujan baik sehingga hasil panennya menjadi baik juga.
Kekuatiran nomor tiga yang di rasakan oleh masyarakat di kota Kupang dan Timor setiap tahun lainnya adalah kekuatiran terhadap Petir dan Badai. Daerah yang dikelilingi oleh lautan ini setiap tahunnya selalu memiliki kisah sedih tentang adanya korban akibat dari adanya petir dan juga badai lainnya seperti: puting beliung, angin kencang, gelombang yang tinggi yang mengakibatkan kapal tenggelam dan lainnya.
Pada pergantian musim kali ini, kembali ada kisah sedih tentang korban petir di Kupang yaitu belasan sapi mati kesambar petir bahkan ada korban jiwa di TTS yaitu Dona Nenoliu yang meninggal karena petir. Karena itu wajar jika kekuatiran ini selalu muncul setiap tahunnya tatkala musim hujan tiba.
Kekuatiran yang keempat ini khusus terjadi di daerah perkampungan dimana masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil pertanian akan selalu memiliki kekuatiran tentang apakah tahun ini ada kelaparan atau tidak. Bukan rahasia umum bahwa di beberapa area di Timor pada masa musim hujan awal selalu ada kelaparan hebat. Mengapa? karena mereka barusan kehabisan stok makanan dari musim panen yang lalu dan pada saat hujan awal belum ada hasil panen apa-apa maka hal ini menyebabkan masyarakat menjadi kekurangan makanan yang berdampak pada kelaparan.
Itulah empat kekuatiran dari masyarakat di Timor dan Kupang setiap tahunnya. Dimana pemerintah selalu berusaha memberikan edukasi dan penanggulangan sebisa mungkin dengan harapan bahwa kekuatiran yang sudah bertahun-tahun tertanam di dalam pikiran dan hati masyarakat Timor ini bisa di atasi, namun tetap saja ada bagian dimana pemerintah tidak bisa menolong karena berkaitan dengan alam dan iklim hanya Tuhan Sang pengatur cuaca yang bisa membebaskan masyarakat Timor dari semua kukuatiran di atas.
Karena itu sayapun merenung bahwa setiap kita pun pasti memiliki kekuatiran-kekuatiran dalam hidup yang setiap tahunnya selalu sama datang dalam hidup kita. Setiap tahun baru ada maka sebenarnya ada kekuatiran yang sama dari tahun lama yang datang lagi mengerogoti kita. Meskipun kita sudah berusaha untuk melepaskan diri dari kekuatiran tersebut dengan melakukan banyak hal untuk mengatasinya tetap saja kita tidak bisa mengatasinya. Sebab sesungguhnya bagian-bagian tersebut hanya bisa di tolong oleh Sang Pemilik Kehidupan kita.
ok
Brother, untuk prediksi curah hujan untuk tiap sepuluh hari kedepan sudah rutin diterbitkan oleh website bmkg. Bmkg meng klaim tingkat akurasi nya hingga 85%.