Mereka Yang Tahu Masa Kecilmu Lupa Bahwa Kini Kamu Sudah Dewasa

Orang-orang yang dulunya ada di sekitar kita, di awal kehidupan kita sebagai manusia lupa bahwa perjalanan waktu telah berjalan lama dan panjang sehingga kini kita telah menjadi dewasa.

Sehingga fakta yang sering saya temui adalah mereka yang mengenal kita sejak masa kecil sampai saat ini masih tetap memandang kita sebagai anak kecil yang mereka kenal dulu. Anak kecil yang akan mengikuti perintah mereka. Anak kecil yang tidak perlu berbicara jika yang dewasa sedang beropini.

Maaf…

Namun dititik ini saya belum bisa mengerti, kenapa mereka lupa bahwa kita yang mereka kenal dulu sudah tumbuh menjadi orang dewasa yang layak untuk membuat keputusan dan mengambil resiko.

Mereka juga lupa bahwa kita sudah pantas untuk menyampaikan pendapat termasuk pendapat yang mungkin berseberangan dengan mereka.

Saya sedang tidak ingin menyampaikan bahwa karena sudah dewasa kita menjadi durhaka terhadap mereka yang dulu mengenal kita di masa kecil. Tetapi saya ingin menyampaikan bahwa kehidupan telah memproses kita menjadi dewasa sehingga layak untuk membuat keputusan.

Kenapa mereka begitu kaget tatkala kita menyampaikan pendapat, kenapa mereka harus begitu syok ketika kita bersuara dan berani mengambil keputusan layaknya orang dewasa lainnya.

Saya kemudian menyadari bahwa itu karena mereka masih memandang kita sebagai seseorang yang kecil yang mereka kenal dulu.

Saya memberikan contoh: saat saya pertama kali mengambil keputusan untuk kembali ke Kupang setelah sekian waktu lamanya melalangbuana di Kota Jakarta, beberapa famili dekat datang berkunjung dan mereka masih terhenti pada fase dimana saat saya SD, SMP dan SMA. Sehingga mereka begitu kaget ketika tahu saya berani mengambil keputusan dan resiko terhadap sesuatu.

Padahal bagi saya pribadi, itu keputusan biasa dimana saya pernah buat keputusan dan mengambil resiko yang jauh lebih dari itu saat di kota Jakarta. Tapi di depan keluarga saya itu sesuatu yang syok dan tidak mungkin.

Dear semua orang yang mengenal kami dimasa kecil, sadarilah bahwa kini kami telah dewasa. Sudah melewati proses pendidikan yang panjang, kami sudah menjalani kehidupan seperti orang dewasa pada umumnya.

Ada diantara kami yang sudah merasakan merantau dan berjuang di sana tanpa ada tangan keluarga yang menolong namun bisa bertahan sampai saat ini. Ada juga diantara kami yang dimatangkan di dunia kerja, dengan banyak tekanan baik dari rekan kerja, bos dan target lainnya. Bahkan ada juga di antara kami yang telah dimatangkan di dunia pendidikan, telah belajar banyak dan tahu apa yang harus dilakukan.

Karena itu, jika kami bersuara itu layak. Jika kami membuat suatu keputusan itu wajar. Jika kami mengambil satu resiko kehidupan itu sah-sah saja.

Mungkin benar dulu kami anak cengeng, manja, penakut, atau juga tidak percaya diri.

Mungkin benar dulu kami adalah anak dari keluarga miskin, keluarga tak berpendidikan, keluarga yang tak berotoritas secara adat, keluarga yang terabaikan di dalam masyarakat sosial.

Namun jangan berhenti di 20 tahun yang lalu, jangan berhenti di 10 tahun yang lalu, jangan berhenti di 5 tahun uang lalu. Waktu telah berputar dan membuat kamipun telah berubah.

Karena itu kenallah kami seperti kami hari ini, hormatilah kami sepeti kami yang hari ini, berikan tempat kepada kami seperti seharusnya. Perlakukanlah kami dengan seharusnya sesuai porsi kami hari ini.

Saya tahu itu berat untuk kalian semua. Saya tahu bahwa kalian tidak bisa menerimanya. Saya tahu bahwa kalian malu mengakuinya.

Namun sadarilah saat ini adalah tahun 2020. Kami bukan yang kalian kenal di tahun 19…..

Kami telah berubah, dan kami telah dewasa.

Bimbing kami dan jangan mengekang kami. Hormati kami dan jangan meremehkan kami.

Karena waktu telah berjalan cukup lama, semuanya kini sudah berubah.

Salam hormat untuk kalian semua yang mengenal masa kecil kami.

Leave a Reply

Shopping Cart
%d bloggers like this: