
Terimakasih Tuhan untuk matahari yang Engkau telah ciptakan yang seringkali lupa untuk aku syukuri keberadaannya.
Namun minggu-minggu ini aku merasa bahwa dia sedang terus berbicara kepadaku. Dan aku syukuri akan itu!
Setiap hari ketika ufuk timur mulai memancarkan warna orange, kudengar dia mulai berbisik padaku “ada lagi satu kesempatan bagimu untuk mencoba, ada lagi jam-jam perjuangan yang bisa kamu pakai hari ini”
Setiap hari ketika panasnya begitu terik, bahkan ketika aku sedang bersembunyi di dalam rumah teriknya masih bisa dirasakan. Ku dengar suaranya bertanya “brapa banyak yang sudah kau selesaikan? ingat masih ada waktu lagi untuk mu untuk terus melanjutkan perjuanganmu, jangan cemas!”
Dan ketika warna jingga bercampur orange memenuhi ufuk barat dia tersenyum padaku dan berkata “well done! untuk usaha kerasmu hari ini. Jangan sedih kalau masih belum semua selesai, coba ambil sedikit ekstra waktu dan selesaikan semampumu saja“.
Ah,,, benar aku sedang mendengar suaranya besuara dengan begitu jelas dalam hari-hari ini.
Di pagi hari aku menjadi bersemangat mendengar suaranya, ketika siang hari rasa optimis itu makin membara dan ketika sore hari aku harus duduk dalam rasa syukur untuk hal yang bisa dikerjakan selama diberikan kesempatan.
Sore ini aku menulis ketika dia sudah bersembuyi di balik awan di ufuk barat. Aku menemukan bahwa ada begitu banyak yang hari ini coba aku upayakan dan ternyata tidak mudah.
Aku merasakan adanya dorongan untuk jika diberikan kesempatan besok aku ingin mengoptimalkan waktu itu sebaik mungkin karena target yang hendak aku raih masih sangat jauh.
Hari ini ketika matahari bersinar persis di tengah bumi dimana aku pijak, aku mendapati bahwa aku diminta untuk berjuang lebih keras lagi, melampaui semua kerja keras yang aku lakukan selama ini.
Aku semakin dibuat jelas bahwa aku tidak perlu lagi untuk membuang banyak waktu untuk hal-hal yang bukan prioritas. Aku semakin di buat jelas bahwa komitmenku untuk hal yang diupayakan harus lebih tajam lagi diasah.
Matahari sedang berbicara kepadaku dengan begitu keras, meski kadang dia berbisik namun bisikannya justru menggelegar laksana gemuruh.
Aku berterima kasih untuk matahari yang terus setia berbicara kepadaku.
Harapanku saat ini adalah ijinkanlah besok aku bisa bertemu denganmu lagi ya Penciptaku, karena aku ingin mendengarnya mendorongku, menginspirasiku, dan memotivasiku untuk lebih lagi taat, lebih lagi kerja keras, lebih lagi tekun dan lebih lagi disiplin.
Terimakasih untuk matahari yang begitu baik kepadaku.