
Saya bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu saat menempuh pendidikan di kota Jakarta. Saat itu saya mengenalnya karena tubuhnya memiliki masalah karena dia pernah mengalami kecelakaan lalu lintas yang parah yang menyebabkan beberapa tulangnya pernah patah. Karena itu saat dia berada di udara yang dingin (sebut saja di ruangan ber-AC) maka dia akan selalu merasakan sakit pada tubuhnya-karena itu dia tidak suka dengan di udara yang dingin.
Nama aslinya “Rotabai” nama ini memiliki arti yang luar biasa: “Ro” di ambil dari awalan nama ibunya “Rofina“ sedangkan “Tabai” dalam bahasa daerahnya berarti “tahan badai“.
Nama adalah sebuah doa yang diharapkan bahwa kelak orang yang memiliki nama itu akan menjadi seperti itu. Karena itu, tidaklah heran bahwa dia tumbuh menjadi seorang perempuan yang tahan dengan badai kehidupan.
Dia memulai perjalanan kehidupannya begitu sulit, di waktu SMA harus tinggal dengan orang lain yang bukan keluarga untuk bisa melanjutkan studinya (tidak mudah di fase ini, karena harus bekerja keras untuk orang yang menyekolahkannya). Selesai dari kondisi itu, dengan nekat dia merantau ke Jakarta bersama seorang tantenya.
Perjalanan kehidupan di Jakarta penuh dengan drama kehidupan yang menguras keringat dan air mata.
Lewat perjuangan yang sangat sulit, dia akhirnya menyelesaikan pendidikan strata-1 nya, dan mulai untuk menyekolahkan adik-adiknya satu per satu. Sebagai anak sulung dari 6 bersaudara, bahunya sekuat baja dan hatinya tabah dan teguh menghadapai badai kehidupan yang datang silih berganti atas hidupnya dan keluarganya.
Dia selalu keluar dari setiap kemelut kehidupan dengan senyum kemenangan. Jika mendengar tentang kisah-kisah perjalanannya, tak ada satupun yang tak berurai air mata.
Satu hal yang saya akui dari pribadinya sebagai insan beriman, dia tidak pernah lelah berdoa-imannya kepada Tuhan begitu kokoh, karena itu dia selalu meyakini bahwa Tuhan pasti akan selalu menolongnya keluar dari setiap persoalan yang dihadapinya.
Pribadinya sangat tegas dan berani untuk mengatakan tidak atas hal yang tidak di setujuinya meski beresiko ditolak oleh orang lain.
Karena itu setelah 3 orang saudaranya dia bawa ke Jakarta untuk menempuh pendidikan universitas mereka, di tahun 2019 dalam satu langkah iman dia kembali ke tengah-tengah masyarakatnya. Ini bukan sebuah keputusan mudah-butuh iman yang kokoh dan keteguhan hati serta komitmen untuk berjuang.
Kepulangannya bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk menjadi inspirasi dan membantu sesamanya di daerah tinggalnya. Menjadi guru yang setia mengajar anak-anak dan juga bersama beberapa temannya membentuk sebuah komunitas yang bernama FLG (front line generation) sebagai wadah untuk membentuk karakter dari orang-orang muda di tempatnya-umumnya para peserta adalah orang asal Timor Leste.
Apa yang dilakukannya ini membawanya komplit untuk menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Banyak orang tidak mengira bahwa dia seorang perempuan yang tangguh karena fisiknya yang lemah. Namun bagi saudara dan orang tuanya, dia adalah seorang pahlawan kehidupan. Dia telah berdiri bertahun-tahun menantang badai kehidupan untuk memberikan rasa aman dan kehidupan bagi mereka semua.
Hatinya yang murah hati selalu membawanya untuk berbagi dengan orang lain, meski dirinya sendiri kekurangan. Dia tak malu mengakui bahwa dia berasal dari keluarga yang tidak mampu (berani jujur dan apa adanya).
Dia adalah seorang perempuan yang telah menjadi ispirasi dan akan terus menjadi inspirasi.
Saya memanggilnya “Noy” namun saya selalu melihatnya sebagai “Rotabai” karena hidupnya telah memperlihatkan kepada saya sebagai seorang Tabai yang hebat.
sungguh hebat Kaka nya Roslin pinto 🙏🙏 .
saya terinspirasi dengan perjalanan hidupnya kaka , ni jadi batu loncatan buat saya juga , untuk bisa hidup seperti kaka.
Tuhan berkati slalu🙏🙏🙏
Iya, orangnya luar biasa
Makanya saya memilih untuk menulis kisahnya di blog saya untuk bisa di baca oleh banyak orang dan menginspirasi banyak orang khususnya orang muda yang juga sedang berjuang saat ini.
Thanks sudah membaca