
Perempuan merupakan makhluk istimewa yang diciptakan Tuhan dengan tugas istimewa yaitu sebagai “penolong”. Saya tidak membahas ini dalam konteks pernikahan saja, sebagaimana biasanya kata ini akrab dipakai. Tapi saya ingin berfokus pada kata penolong itu sendiri. Dimana menurut pemahaman saya, kata yang sematkan kepada perempuan oleh Pencipta ini mengandung satu arti yang sangat dalam yaitu adanya kekuatan yang melekat secara alami dalam pribadi seorang perempuan.
Kekuatan yang dimiliki oleh perempuan tidak ada pada simbol fisik seperti yang tergambar pada laki-laki. Tetapi kekuatan yang dimiliki oleh perempuan itu tersembunyi dalam senyum manisnya-elok parasnya, keindahan fisik yang dimilikinya. Jika manusia yang lain menggangumi perempuan sebatas pada hal fisik yang tertangkap mata, maka mereka tidak akan melihat kekuatan dari seorang perempuan. Tetapi kekuatan seorang perempuan itu bisa diketahui, jika; mengenalnya lebih dekat dan melihat jauh ke dalam hidup perempuan tersebut, dengan rasa dan mata hati.
Perempuan yang rapuh sering di identitas kan lewat murahnya air matanya atau lemahnya fisik yang dimiliki. Tetapi perempuan yang rapuh dari fisik, justru tidak pernah menjadi pecundang hidup-yang mudah menyerah dan takut. Perempuan rapuh, adalah makhluk dengan kekuatan hebat yang mampu untuk bertarung dengan kehidupan dan berani memberikan definisi yang lain kepada hidup yang dijalaninya.
Perempuan tidak pernah serampangan mengambil keputusan, dia akan mengambil waktu untuk melihat dari segala sisi untuk bisa memutuskan sesuatu dengan bijaksana. Memang ada fakta bahwa di dunia saat ini, ada juga sekelompok perempuan yang membiarkan dirinya ada dalam golongan perempuan lemah secara utuh. Tapi kebanyakan perempuan, memilih barisan lain yaitu sebagai perempuan rapuh yang tidak pernah menjadi pecundang dalam menghadapi fakta kehidupan yang dihadapinya.
Betapa hebatnya perempuan itu pada hakekatnya, jadi setiap kali saya menemukan perempuan yang mudah menyerah dan takut pada kehidupan. Maka saya sering berdesah dalam hati “dia tidak mengenal dirinya dengan baik, atau dia tidak mengetahui bahwa dia memiliki kekuatan hebat”. Saya tidak bermaksud melihat mereka rendah, tetapi saya hanya merasa bahwa perempuan yang mudah menyerah dan mengeluhkan kehidupan yang dimilikinya adalah golongan perempuan yang belum mengenal dirinya dengan baik.
Nasihat dari saya adalah jangan menjadi perempuan pencundang yang melihat hidup dalam definisi sederhana. Jangan melihat diri sebagai makluk lemah yang memohon belas kasihan dan memberikan permisi untuk menjadi kecil dan tertindas. Tetapi jadilah kuat, dan hebat karena itulah desain asli seorang perempuan. Jadilah pemberani dan hadapi apa saja didepan, karena itulah identitasmu. Maka majulah, dan beranilah. Sebab perempuan tidak boleh menjadi pecundang hidup.